
Setelah Kepergian AS Roma kini tengah sibuk mencari striker baru untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Romelu Lukaku. Setelah masa pinjamannya berakhir dan Lukaku kembali ke Chelsea, klub asal ibu kota Italia ini tidak tinggal diam. Mereka tengah melirik beberapa nama besar untuk memperkuat lini depan mereka.
Sebelumnya, Roma mengincar Youssef En-Nesyri, striker berkebangsaan Maroko yang tampil mengesankan. Sayangnya, En-Nesyri memilih bergabung dengan klub Turki, Fenerbahce. Pilihan ini memaksa Roma untuk mencari alternatif lain dengan segera.
Langkah berikutnya, Roma mencoba mendekati Alexander Sorloth yang saat ini bermain untuk Villarreal. Mereka mengajukan tawaran sebesar 30 juta euro untuk striker asal Norwegia tersebut. Namun, Villarreal menolak tawaran ini karena jumlah tersebut belum memenuhi klausul rilis Sorloth yang sebesar 38 juta euro MPO08 .
Setelah Kepergian Fokus Baru: Artem Dovbyk
Dengan kegagalan mendatangkan Sorloth, Roma mengalihkan perhatian mereka kepada Artem Dovbyk, striker andalan Girona. Menurut laporan dari Gazzetta dello Sport, Roma telah melakukan kontak awal dengan agen Dovbyk. Bahkan, pelatih Roma, Daniele De Rossi, dilaporkan langsung menelepon striker Ukraina tersebut untuk menunjukkan keseriusan klub.
Fabrizio Romano melaporkan bahwa direktur Roma dijadwalkan bertemu dengan agen Dovbyk pada Kamis, 25 Juli 2024, untuk membahas kemungkinan transfer ini. Meski Dovbyk telah mendekat ke Atletico Madrid, terdapat kendala dalam negosiasi yang membuka peluang bagi Roma untuk merekrutnya.
Roma dikabarkan siap mengajukan tawaran lebih dari 30 juta euro, termasuk bonus-bonus tambahan, untuk menggoda Girona agar melepas Dovbyk. Meskipun Dovbyk memiliki klausul rilis sebesar 40 juta euro, Roma tetap optimis dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Artem Dovbyk bukanlah pemain sembarangan. Striker berusia 27 tahun ini adalah top skor LaLiga musim 2023/2024 dengan 24 gol. Penampilannya yang cemerlang turut membantu Girona finis di peringkat ketiga dan lolos ke Liga Champions.
Setelah Kepergian Mengapa Dovbyk Jadi Pilihan Utama Roma?
AS Roma saat ini tengah fokus pada penambahan kekuatan di lini depan mereka dan Artem Dovbyk menjadi target utama mereka dalam usaha ini. Ada beberapa alasan kuat mengapa Roma sangat tertarik pada striker asal Ukraina tersebut.
- Ketajaman Gol yang Terbukti
Artem Dovbyk telah menunjukkan ketajamannya sebagai pencetak gol utama di LaLiga. Selama musim terakhir, ia berhasil mencetak 24 gol, yang menegaskan konsistensinya di depan gawang. Kemampuan Dovbyk untuk mencetak gol secara reguler di salah satu liga terberat di Eropa merupakan indikator penting dari kualitas dan keandalannya. Statistik tersebut tidak hanya menunjukkan kemampuannya dalam mencetak gol tetapi juga menunjukkan kemampuannya untuk tampil di level tertinggi dengan tekanan yang tinggi.
- Usia yang Menjanjikan
Pada usia 27 tahun, Dovbyk berada di puncak kariernya dan menawarkan prospek jangka panjang yang menarik bagi Roma. Usia ini memungkinkan Dovbyk untuk memiliki beberapa tahun produktif ke depan, yang sangat penting bagi sebuah klub yang ingin membangun skuad yang kompetitif untuk jangka panjang. Roma melihat Dovbyk sebagai investasi yang cerdas, dengan potensi untuk menjadi pusat serangan mereka selama bertahun-tahun yang akan datang.
- Kemampuan Beradaptasi di Liga Kompetitif
Dovbyk telah membuktikan kemampuannya untuk beradaptasi dengan baik di liga yang sangat kompetitif seperti LaLiga. Adaptabilitas ini sangat berharga bagi Roma, karena berarti bahwa Dovbyk dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan intensitas Serie A. Pengalaman internasional dan keberhasilannya di liga sebelumnya memberikan kepercayaan diri bahwa ia dapat mengatasi tantangan yang akan dihadapinya di Italia.
- Daya Tarik Finansial dan Klub Besar
Meskipun Dovbyk bukanlah target yang mudah didapatkan, Roma tetap optimis dalam upaya mereka untuk merekrutnya. Tawaran finansial yang menarik dan prospek bergabung dengan klub besar seperti Roma menjadi daya tarik tersendiri bagi pemain tersebut. Roma yakin bahwa dengan menawarkan kondisi yang menguntungkan, mereka dapat meyakinkan Dovbyk untuk bergabung dengan mereka.